Pelajari Istilah Dasar Dalam Fotografi

Istilah Dasar yang harus di fahami bagi para pemula yang ingin belajar fotografi ,sehingga anda bisa menggunakan kamera secara maksimal dan mendapatkan hasil foto yang memuaskan .

Berikut istilah dasar fotografi :

1.Diagfrahma ,Aperture atau bukaan

Diagfrahma ,Aperture atau biasa di sebut bukaan lensa berfungsi untuk menangkap dan mengatur intensitas cahaya yang masuk kedalam kamera,artinya semakin besar bukaan lensa,maka akan semakin besar cahaya yang akan di tangkap oleh lensa kamera,Diafragma terletak pada lensa dari kamera yang digunakan. Maka, setiap lensa memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup diafragma yang berbeda – beda. Misalnya ada lensa 17-50mm f/2.8, maka lensa tersebut bisa membuka “bukaan” nya hingga bukaan 2.8, berbeda dengan lensa 18-55mm f/3.5-5.6, lensa ini hanya bisa membuka bukaannya hingga 3.5.)Semakin besar angka diafragma berarti semakin kecil lubang lensa untuk dilewati cahaya. Diafragma juga mempengaruhi ruang tajam atau biasa yang disebut DOF (Depth Of Field)

2.DOF (Depth Of Field), merupakan ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.dimana dengan diafragma yang besar (angka F kecil) akan didapatkan ruang tajam yang sempit, demikian pula sebaliknya.

3. Shutter Speed (kecepatan rana)

Shutter Speed (kecepatan rana) dalam istilah fotografi adalah angka yang tertera pada kamera. Semakin tinggi angka kecepatan rana (yang tertera pada kamera, yang berarti nilai shutter speed makin kecil karena dinyatakan dalam 1/x) maka akan semakin cepat gerakan buka tutup lensa dan cahaya yang masuk semakin sedikit. Shutter speed berkisar antara 1/4000 detik – 30 detik bahkan ada mode Bulb, yaitu kecepatan rana ditentukan oleh lamanya fotografer menekan tombol shutter

4.ISO

Tingkat sensitivitas pada sensor / film dalam merekam cahaya. Semakin tinggi nilai ISO, semakin banyak cahaya yang dapat terekam oleh sensor. Pada kondisi kurang cahaya, umumnya fotografer harus memasang shutter speed tinggi (angka di kamera kecil) dan WAJIB memakai tripod agar hasil foto tidak blur. Akan tetapi, jika tidak membawa tripod maka ISO harus dipasang setinggi mungkin untuk mem-backup shutter speed. Konsekuensinya, foto akan memiliki noise yang tinggi karena ISO tinggi tadi

5.White Balance

Kalibrasi titik berwarna putih. Warna yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep “warna putih” menjadi bukan sesuatu yang absolut. Kebanyakan kamera digital dapat diatur untuk memilih warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada, teknik ini disebut manual white balance. Beberapa kamera dapat juga mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang dimaksud – hal ini disebut automatic white balance dan pemilihan white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera digital disebut pre-set white balance

 

 

Tinggalkan komentar